Jumat, 13 Januari 2017

*Oh Ruang Dan Waktu Memberiku Kejutan



Love Story (Cerita Cinta)
by Islamiyah Al-Atifah
 
*Oh Ruang Dan Waktu Memberiku Kejutan

Hari tak pernah memberiku sebuah petunjuk. Malam tak pernah membisik padaku tentang suatu hal. Aku tak pernah tahu akan ada yang membuatku terkejut. Oh, tentu saja. Bila aku tahu, maka itu bukanlah sebuah kejutan. Lagi pula, itulah yang membuat dunia sebagai hal misterius.

Penasaran? Tentu saja penasaran. Terkejut? tentu saja terkejut. Setelah sekian waktu yang ku harapakan untuk mempersatukan, setelah sekian ruang yang ku rencanakan untuk menemukannya, tapi semua itu gagal. Dan, satu hal yang membuatku sangat terkejut. Oh ternyata, ruang dan waktu punya rencana sendiri. Rencana untuk mempertemukan aku dan dia.

“Bisakah kau membantuku sedikit. kita harus menyelesaikannya sekarang” ucap lelaki disamping Si Gadis.

Si Gadis memalingkan matanya pada sosok yang terdengar dekat di telinganya. Si Gadis tentu saja terkejut.

“Apa yang dia lakukan disini. Oh mengapa aku tak tahu bila dia ada disini. Apa dia memperhatikanku sejak tadi. Oh, itu sungguh membuatku malu” rentak dalam hari Si Gadis.

Belum lama itu, Si Boy memang berada disampingnya dengan jarak yang begitu dekat. Kalimat yang terucap dari mulut Si Boy itu yang menyadarkan Si Gadis bahwa Si Boy telah berdiri sejak tadi. Si Gadis tak tahu, apakah Si Boy sebelumnya memperhatikannya atau tidak sebelum kalimat itu terucap.
Yang Si Gadis tahu, saat matanya berpaling pada diri Si Boy, Si Boy pun menatap matanya dengan lembut. Meski parasnya menunjukkan raut datar, tapi matanya begitu lembut menembus.

“Oh Tuhan. Kejutan ini benar-benar membuat terkejut. Setelah beberapa kali aku berharap bertemu dengannya, tapi cara-Mu mempertemukannya sungguh tak ku duga. Sungguh aku tak siap, tak siap untuk menunjukkan diriku tepat dihadapan matanya”

Apalah daya, bila waktu telah berpangku tangan pada ruang, inilah yang terjadi. Ah, begitu tiba-tiba. Terasa begitu saja. Ah, dunia benar-benar membuatku tersipu malu. Dunia berhasil membuatku diam tak berdaya. Sekedar mengucap sepatah kata didekatnya pun tak bisa. Oh, awas nanti....

Tapi, itu so sweet. Benar-benar tanpa rencana. Sejoli itu bertemu karena rencana Tuhan. Tanpa sentuhan sedikitpun dari tangan manusia itu, rencana Tuhan begitu sempurna. Bukankah itu yang namanya misterius, dan... unik.
Semoga mereka berjodoh (hehe). Harapan manis, semoga ku terwujud.

Aku suka kejutan. Dan aku akan kembali menanti kejutan-kejutan lainnya nanti...... J

*Bukan tentang aku, tetapi tentang Kau



Love Story (Cerita Cinta)
by Islamiyah Al-Atifah
 
*Bukan tentang aku, tetapi tentang Kau

Meski mata berlinang airmata, peluh menetes tanpa hasil, jangan katankan sia-sia. Bukankah kau percaya bahwa cinta memiliki kekuatan? Teruslah percaya. Airmata bukanlah pukulan sang cinta, bukan menyuruh kau untuk mundur, bukan untuk menakutimu... tetapi membuatmu untuk sadar. Sadar bahwa cinta tak sekecil apa yang kau bayangkan.

“Aku pikir, kau akan menunggu kehadiranku. Ternyata ada orang lain yang lebih mendahuluiku datang padamu. Sungguh hatiku begitu sakit” rentak Si gadis.

Bagaimana mungkin, Si Boy bergandengan dengan gadis lain saat Si Gadis mencoba untuk memantapkan cintanya. Siapa yang salah? Si Gadis? Si Boy? Atau cinta yang mempermainkannya? ataukah tiada yang salah sama sekali, memang begitu?

Tubuhnya melemas. Matanya begitu sayup dengan kantupan yang penuh beban. Matanya yang masih saja menyuruh untuk melihat Si Boy bersama kekasihnya itu, membuat airmata turut tak mau berhenti.

“Oh Tuhan... apa karena aku hanya bisa bersabar dan menunggu, hingga kau menonjokku dengan tonjokan yang begitu sakit. Apa yang terlihat oleh mataku, apakah itu petunjukmu bahwa aku telah kalah. Bahwa aku harus mundur...?” putus asa Si Gadis.

Begitu kejam cinta... itulah yang dikatakan hati yang telah patah. Begitu indah cinta.. itulah yang dikatakan hati yang berbunga-bunga. Apa sekecil itu arti cinta dimata kalian? Ketahuilah, cinta bukan tentang indah dan perih saja.

Si Boy tak sengaja menatap Si Gadis dari kejauhan. Tatapan itu terbalas dengan sinis dari Si Gadis. Ada garis lengkung sadis yang ia lemparkan pada Si Boy. Selepas itu, Si Gadis berlalu begitu saja tanpa memberi senyum perpisahan dari tatapan mereka yang jauh.

Ah.. Teruslah berjalan. Berjalan lurus, jika kau mampu. Hanya karena dia milik orang lain, bukan berarti cinta gugur dan hilang tanpa jejak. Bukan, itu bukan cinta namanya. Cinta bukanlah tentang aku, tetapi tentang kau. Jika kau hanya berpikir tentang kebahagianmu sendiri, lalu apa gunanya dia hadir dikehidupanmu? Lalu apa makna kata “kita”.

“Aku bukanlah orang yang egois. Cintaku bukan cinta yang semu. Mengapa aku berhenti untuk melihat kebahagiaannya hanya karena ia tak memberiku kebahagiaan... Oh aku benar egois”

Si Gadis kembali lagi pada tempat awal ia mengalirkan airmata. Kini tatapannya tak memberikan airmata, tetapi sunggingan senyum. Bukankah begitu seharusnya. Jika kau melihat pujaan hati bahagia, kau pun juga harus bahagia. Karena itulah cinta. Bukan tentang kebahagiaanku, tetapi kebahagiaan kita....

*Meragu



Love Story (Cerita Cinta)
by Islamiyah Al-Atifah
 
*Meragu

Senyap-senyap tiada harapan. Gelimangan lampu yang menyinari, tiba-tiba redup tanpa seizinnya. Hati yang kecewa memendam kerendahan rasa yang tak sanggup lagi menguatkan. Kegelisahan yang tak sanggup tertembus pikiran, membuatnya tak ingin melanjutkan perjalanan cintanya. Karena itu, hati yang berbunga seakan tumbuh dimusim gugur.

Bukankah cinta itu penuh kejutan. Oh, aku menyadari sekarang. Kejutan itu tak hanya mendatangkan tawa, tetapi tangis pun tak mau ketinggalan. Begitu terkejutnya saat kejutan itu mengejutkanku. Mengejutkanku dengan kejutan yang tak ku harapkan.

“si boy adalah sosok yang playboy” rentak si gadis.

Matanya melihat insan yang ia idamkan begitu lepasnya merangkul perempuan lain disampingnya. Matanya yang tak menyiratkan kecanggungan itu sungguh membuat hati si gadis terbakar api cemburu. Terlebih saat kalimat yang terucap dari mulut perempuan itu membuat kalimat terlepas pula dari mulut si gadis.

“kau adalah lelaki pecundang, si boy. Bukankah banyak wanita yang menyukaimu, tega sekali kau merangkul mereka semua. Seharusnya kau pilih salah satu diantara mereka”
“Bukankah sudah pernah ku bilang. Mengapa melepas untuk satu bila kau bisa mendapatkan semuanya” tawa Si Boy.

Sang secreet admirer, Si Gadis, terpaku mendengar lantunan petir itu dari mulut Si Boy. Matanya terbelalak tanpa sayupan sedikitpun. Tatapannya begitu tak percaya akan kalimat yang terdengar oleh telinganya sendiri.
Oh, begitulah cinta. Misterius, bukan? Itu belum seberapa. Cinta punya banyak hal yang takkan bisa kau pikir. Dan ingatlah, cinta bukan untuk kau pikir, tetapi untuk kau rasakan. Jadi, beginilah jika cinta kau pikirkan......

Sang gadis membalikkan badannya. Ia mencoba untuk kabur dari kalimat yang sesungguhnya tak ingin ia dengar. Sayangnya, kalimat kecewa itu menembus dengan paksa.

Tapi Si Gadis melupakan sesuatu. Masih ada kejutan yang harus ia rasakan. Belum waktunya untuk ia lari dari kejutan ini.....

“Meski aku tak ingin melepaskan semuanya, tapi aku hanya bisa menempatkan satu orang di hatiku. Hanya satu......” Sahut suara lelaki

Wah. Bukankah cinta itu indah.....