Love Strory (Cerita Cinta)
by Islamiyah Al-Atifah
*Meski Kau Tak Tahu
Bukankah cinta itu luar biasa. Oh, selalu tertawa jika
membayangkannya. Jalan cerita yang begitu misterius, membuat seseorang tak
pernah jenuh merasakannya. Apapun yang terjadi, engkau selalu yang terharapkan.
Meskipun banyak para insan yang lebih baik dari engkau, namun ketahuilah hanya
engkau yang mampu membius hati.
Meski engkau tak pernah tahu bahwa aku tak pernah lelah
menunggu waktu yang sulit, itulah yang membuatku bertahan. Meski engkau tak
pernah tahu, berbagai cara telah ku lakukan untuk membuatmu tersenyum pun aku
akan tetap berusaha. Meski sering kali kau membuatku terluka, tapi itulah yang
membuatku terus bersabar menanti kebahagiaan yang kelak kau tunjukan padaku.
Si Gadis mencuri-curi pandangan pada Si Boy yang sibuk
dengan laptopnya.
“Andai kau tahu, bila hari ini adalah ulang tahunku. Aku
sangat berharap kau mengucapkan sesuatu padaku meski dalam hatimu. Aku berharap
kau memanjatkan do’a untuk diriku” rentak Si Gadis.
Si Boy berada pada jarak yang dekat dengannya. Satu kursi
yang memanjang itu menjadi saksi bayangan sepasang sejoli ini saat menyatu.
Betapa canggungnya dunia melihat mereka berdua. Tak ada yang berani menatap
satu sama lain, meski dinding tak membatasi ruang mereka. Oh lucunya, saat
dalam satu bayangan justru tak bisa memandang satu sama lain.
Malam itu begitu terasa aneh. Ya. Terasa malam yang
spesial itu ditemani oleh sosok yang sangat diharapkan. Oh, Si Boy. Meski kau
tak menyadarinya, tapi engkau menemani
malam Si Gadis yang hendak beranjak pada jam ulang tahunnya. Betapa tak
bergembira, cinta begitu mengejutkan.
Oh terimakasih cinta. Terimakasih dunia. Terimakasih
ruang dan waktu, rancanganmu begitu membuatku bahagia. Begitu terasa sangat
bahagia. Ya. Meski sekali lagi ia tak tahu, tapi dirinya yang menemani malam
itu sungguh tiada kado terindah selainnya.
Itu adalah kado terindah.
“Si Boy, meski mulutku terbungkam, meski mataku terpaku,
meski tubuhku kaku, aku hanya ingin kau tahu... Bahwa kehadiranmu sungguh
membuatku bahagia. Suaramu meski tak mengucapkan kalimat ulang tahun, namun
nada indah dari mulutmu itu telah mendendangkan lagu indah untukku. Terimakasih
telah menemani detik-detik dimalam itu”
Senyum si gadis tak berhenti jua. Malamnya tak bisa
terlelap oleh mimpi. Bayangan Si Boy masih menghantui pikirannya. Terlebih
sosok Si Boy memakai pakaian yang membuatnya terspesona. Pakaian yang membuat
mata Si Gadis melihat Si Boy sebagai sosok imamnya......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar